Kamis, 28 Januari 2016

Sekilas Tentang Mulyadi



SEKAPUR SIRIH
Seorang anak manusia lahir di dusun Jombor, sebuah desa terpencil di Klaten, Jawa Tengah. Tepatnya pada hari Sabtu Wage waktu subuh.
Dusun Jombor, Krakitan adalah kampung  yang asri, jauh dari perkotaan, dan masih memegang teguh adat istiadat jawa. Di kelilingi gunung-gunung dan bukit-bukit.
Kebiasaan anak dusun pada umumnya tidur di amben dan tikar. Tidur di sembarang. Tak ada sekat. Hanya ditutupi anyaman bamboo.
Keseharian orang-orang desa adalah nelayan dan penggarap sawah. Sumber daya alam melimpah tetapi sumber daya manusia masih terbatas.
Para pemuda banyak yang merantau. Merantau ke kota-kota besar. Ada di Jakarta, Surabaya, Bandung, Palembang, dll.

Keluarga Sederhana:
·         Anak terakhir dari tiga bersaudara. Kakaknya laki-laki semua.

Pendidikan Formal:
·         Sekolah SD di Kadibolo Klaten, SMP di Klaten, SMA di Klaten
·         Sekolah di Program Diploma Keuangan STAN 1 tahun
·         Melanjutkan di Swasta sampai S2

Tempat Kerja: Kementerian Keuangan

Pengalaman:
·         Pernah jualan susu Pangalengan Bandung
·         Pernah jadi Pembantu di Warung Bakso
·         Pernah marketing di berbagai Perusahaan Herbal
·         Pernah jadi Tukang Bekam
·         Pernah mengajar

Keluarga: 1 anak

Visi        : Menjadikan dunia adalah lahan untuk menanam sebagai bekal di akherat
Misi: Berbakti kepada Ibu, beramal seperti Usman dan Uwais, terus belajar.

Kamis, 21 Januari 2016

KEWENANGAN PEMEGANG HAK TANGGUNGAN PERTAMA DALAM UU NOMOR 4 TAHUN 1996



Pengujian Undang-Undang Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas tanah terhadap UUD 1945 di Mahkamah Kostitusi Nomor 70/PUU-VIII/2010 yang diajukan oleh Uung Gunawan.

Pasal 6 UUHT menyatakan bahwa hal debitor cidera janji maka hak relative tersebut berlaku, artinya hanya untuk seseorang tertentu atau lebih yang dapat melaksanakannya. Hak tersebut menciptakan tuntutan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu, memberikan sesuatu, dan atau tidak melakukan sesuatu. Dalam hal ini khusus diberikan kepada pemegang Hak Tanggungan pertama untuk mengajukan permintaan agar kantor lelang melakukan penjualan obyek Hak Tanggungan milik debitor melalui pelelangan umum. Secara contrario parate execute yang dilakukan oleh seseorang kuasa (termasuk advocat) bertentangan dengan pasal 6 UU No.4/1996.

Penjelasan pasal 15 ayat (1) b UU No.4/1996 menyatakan yang dimaksud dengan pengertian subtitusi menurut undang –undang ini adalah penggantian penerima kuasa melalui pengalihan.  Bukan merupakan subtitusi, jika penerima kuasa memberikan kuasa kepada pihak lain dalam rangka penugasan untuk bertindak mewakilinya, misalnya Direksi Bank menugaskan pelaksanaan kuasa yang diterimanya kepada Kepala Cabangnya atau pihak lain.”

Majelis Hakim Konstitusi menyatakan menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya sehingga permohonan lelang berdasarkan pasal 6 UUHT maupun kedudukan selaku Penjual menjadi kewenangan pemegang Hak Tanggungan pertama dan tidak dapat dikuasakan kepada advokat.

Sumber: Uji UU No.4 Tahun 1996

Rabu, 20 Januari 2016

AMALAN BERLIPAT GANDA

Oleh: Sulaiman bin Shalih al Kharasyi
Penerjemah: Farid bin Muhammad al-Bathothy
Setiap orang muslim diantara kita tentu menginginkan berumur panjang supaya bertambah kebaikannya. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tatkala beliau ditanya:  Siapakah orang yang paling baik itu? Beliau menjawab:
“Yaitu orang yang panjang umurnya dan baik amalannya.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).
Kehidupan di dunia ini merupakan tempat untuk menambah dan memperbanyak amalan-amalan yang baik agar manusia senang setelah kematian serta rela dengan apa yang ia kerjakan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberitahukan bahwa umur umatnya ini antara enam puluh sampai tujuh puluh tahun, mereka tidak seperti umur-umur umat sebelumnya. Akan tetapi Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam telah menunjukkan mereka kepada perbuatan maupun ucapan yang dapat mengumpulkan pahala yang banyak dengan amalan yang sedikit lagi mudah, yang dapat menggantikan manusia dari tahun-tahun yang berlalu kalau dibandingkan dengan umat-umat sebelumnya. Dan inilah yang dinamakan dengan “Al-A’maal Al-Mudha’afah” (amalan-amalan yang pahalanya berlipat ganda) yang tidak semua orang mengetahuinya.
Oleh karena itu saya hendak menyebutkan sebagian besar dari padanya pada tulisan yang singkat ini. Dengan harapan agar setiap orang diantara kita menambah umurnya (dengan amalan) yang produktif dalam kehidupan dunia ini. Agar tergolong dari orang-orang yang mengerti (untuk mengambil) selanya. (Kata pepatah): “Darimanakah bahu itu di makan”. Maka mereka memilih dari amalan-amalan tersebut mana yang paling ringan (dikerjakan) oleh jiwa dan paling besar pahalanya. Orang seperti ini bagaikan orang yang mengumpulkan permata-permata yang berharga dari dasar laut sementara manusia yang lain (hanya) mendapatkan ombaknya saja.
Berikut ini akan kami sebutkan amalan-amalan maupun ucapan-ucapan secara berurutan dan singkat, dengan disertai dalil dari setiap ucapan atau amalan yaitu dalil-dalil dari Kitabullah atau dari hadits-hadits yang shahih dan hasan. Allah-lah Yang Maha Pemberi taufiq untuk setiap kebaikan.
1. Silaturrahim
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya:
“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya, dipanjangkan umurnya, maka hendaknya menyambung (tali) silaturrahimnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Berakhlaq yang mulia
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya:
“Silaturrahim, berbudi mulia dan ramah pada tetangga (dapat) mendirikan kabilah dan menambah umur.” (HR. Ahmad dan Baihaqi).
3. Memperbanyak shalat di Haramain Syarifain
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih baik dari seribu (shalat) daripada yang lain kecuali Masjidil Haram, dan shalat di Masjid haram itu lebih baik dari seratus ribu (shalat) daripada yang lain.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
4. Shalat berjama’ah bersama imam
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Shalat berjama’ah itu lebih baik daripada shalat sendiri dengan dua puluh tujuh derajat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Adapun perempuan shalat di rumah, dan hal itu lebih baik daripada mereka shalat di masjid, walaupun di Masjid nabawi. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Ummu Humaid-salah satu dari shahabiyat- yang artinya:
“Aku tahu bahwa kamu senang shalat bersamaku, tapi shalatmu di rumahmu itu lebih baik bagimu daripada shalatmu di kamarmu. Dan shalatmu di kamarmu itu lebih baik bagimu daripada shalatmu di tempat tinggalmu. Dan shalatmu di tempat tinggalmu lebih baik bagimu daripada shalatmu di Masjidku.” (HR. Ahmad).
Lalu setelah ini beliau Radhiyallahu ‘anha shalat di penghujung rumahnya di tempat yang gelap sampai beliau menemui ajalnya.
5. Melaksanakan shalat nafilah (sunnah) di rumah
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Keutamaan shalat seorang laki-laki di rumahnya dengan shalat yang dilihat oleh orang banyak seperti halnya keutamaan shalat fardhu atas shalat sunnah.” (HR. Baihaqi dan dishahihkan olah Albani).
Bukti yang menguatkan hal itu juga sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam shahih:
“Sebaik-baik shalat seseorang adalah di rumahnya kecuali shalat wajib.” (HR. Bukhari dan Muslim).
6. Berhias dengan beberapa adab pada hari Jum’at
Yaitu yang terdapat pada sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Barangsiapa yang mandi (janabat) pada hari Jum’at kemudian berangkat di awal waktu, mendapatkan khutbah pertama, berjalan kaki tidak naik kendaraan, mendekat dari imam, mendengarkan khutbah dan tidak berbicara maka baginya setiap langkahnya adalah (bagaikan) amalan setahun dari pahala puasa dan shalat (taraweh)nya.” (HR. Ahlus Sunan).
Arti: “Ghassala” adalah membasuh kepalanya, dan ada yang mengartikan: “Menggaulinya isterinya agar matanya tidak melihat yang haram pada hari itu. Sedang arti: “Bakkara” adalah berangkat (ke masjid) di awal waktu. Dan “Ibtikara” adalah mendapatkan khutbah pertama.
7. Shalat Dhuha
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Bila masuk waktu pagi maka setiap jari-jari tangan kamu ada kewajiban shadaqah, lalu setiap (bacaan) tasbih adalah shadaqah, tahmid adalah shadaqah, tahlil adalah shadaqah, takbir adalah shadaqah, amar ma’ruf adalah shadaqah, nahi mungkar adalah shadaqah, dan cukup dari itu semuanya dengan shalat dua raka’at waktu Dhuha.” (HR. Muslim).
Makna: “Sulamaa” adalah lipatan-lipatan organ tubuh seseorang yang berjumlah 360 lipatan/engsel. Dan sebaik-baik waktu shalat Dhuha itu tatkala matahari sangat panas, berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Shalat orang-orang yang bertaubat itu ketika anak unta itu terasa sangat panas.” HR. Muslim).
Maksudnya: tatkala anak unta itu berdiri dari tempatnya karena terik matahari yang sangat panas.
8. Menghajikan orang lain atas biayanya setiap setahun
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Kerjakanlah haji dan umrah itu berturut-turut, karena sesungguhnya ia (dapat) menghilangkan kefaqiran dan dosa seperti ubupan (alat peniup api) tukang besi yang menghilangkan karat besi, emas dan perak.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Albani).
Dan kadang-kadang seseorang tidak bisa melakukan haji setiap tahun, oleh karena itu hendaknya ia menghajikan orang –atas biayanya- yang mampu badannya (dalam mengadakan perjalanan ke Baitullah).
9. Shalat setelah terbitnya matahari
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Barangsiapa shalat subuh dengan berjama’ah kemudian ia duduk sambil berdzikir kepada Allah sampai terbitnya matahari lalu shalat dua raka’at maka baginya seperti ibadah haji dan umrah yang sempurna, yang sempurna, yang sempurna.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Albani).
10. Menghadiri halaqah-halaqah ilmu di masjid
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Barangsiapa yang berangkat ke masjid dia tidak menginginkan kecuali untuk belajar sesuatu kebaikan atau mengajarinya maka baginya adalah seperti pahala orang yang beribadah haji dengan sempurna.” (HR. Ath-Thabrani dan dishahihkan oleh Albani).
11. Melaksanakan umrah pada Bulan Ramadhan
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Umrah di Bulan Ramadhan sama dengan haji bersamaku.” (HR. Bukhari).
12. Melaksanakan shalat lima waktu di masjid
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Barangsiapa keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk shalat fardhu maka pahalanya seperti haji.” (HR. Abu Daud dan dishahihkan olah Albani).
Dan yang lebih utama agar keluar dari rumahnya sudah dalam keadaan suci, bukan bersuci di toilet masjid kecuali dalam keadaan terpaksa dan darurat.
13. Hendaknya berada di shaf yang pertama
Berdasarkan ucapan “irbadh bin sariyah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memintakan ampunan (kepada Allah) bagi orang yang berada di shaf yang pertama tiga kali, dan shaf yang kedua satu kali. (HR. an-Nasai dan Ibnu Majah).
Dan berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam juga yang artinya:
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya membacakan shalawat kepada orang-orang yang ada di shaf pertama.” (HR. Ahmad dengan sanad yang baik).
14. Shalat di Masjid Quba
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Barangsiapa yang bersuci dari rumahnya kemudian ia datang ke Masjid Quba lalu shalat di dalamnya maka baginya seperti pahala umrah.” (HR. an-Nasai dan Ibnu Majah).
15. Menjadi Tukang Adzan
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Tukang adzan itu akan diampuni (dosanya) sepanjang suaranya (terdengar), dan dibenarkan oleh orang yang mendengarkannya baik basah maupun kering dan juga baginya pahala orang yang shalat bersamanya.” (HR. Ahmad dan an-Nasai).
Apabila anda tidak dapat menjadi tukang adzan itu maka paling tidak anda harus mendapatkan pahala yang setimpal dengannya, yaitu:
16. Untuk mengucapkan seperti yang dikatakan oleh tukang adzan itu
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Katakanlah seperti yang dikatakan oleh muadzin, bila kamu sudah selesai maka mohonlah (kepada Allah) niscaya dia akan memberimu.” (HR. Abu Daud dan an-Nasai).
Maksudnya: memohonlah setelah kamu selesai menjawab muadzin itu.
17. Puasa Ramadhan dan enam hari di Bulan Syawwal setelahnya
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Barangsiapa Puasa Ramadhan kemudian diikuti enam hari di Bulan Syawwal maka (pahalanya) seperti puasa setahun.” (HR. Muslim).
18. Puasa tiga hari setiap bulan (tanggal: 13, 14 dan 15 Bulan Qomariyah)
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Barangsiapa puasa tiga hari dari setiap bulan maka itulah (pahalanya seperti) puasa setahun.” Kemudian Allah menurunkan firman-Nya sebagai pembenaran dalam kitab-Nya yang artinya: “Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya.” (QS. Al An’am:160). Satu hari sama dengan sepuluh hari (HR. at-Tirmidzi).
19. Memberi makanan untuk berbuka puasa bagi orang-orang yang berpuasa
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Barangsiapa yang memberikan makanan untuk berbuka puasa bagi orang yang berpuasa maka baginya seperti pahalaya tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala orang yang berpuasa itu.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
20. Shalat pada malam Lailatul Qadr
Berdasarkan firman Allah Ta’ala yang artinya:
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr:3).
Maksudnya: lebih baik daripada ibadah selama 83 tahun kira-kira.
21. Jihad
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Kedudukan seseorang dalam shaf (jihad) fi sabilillah lebih baik daripada ibadah enam puluh tahun.” (HR. Hakim dan dishahihkan oleh Albani).
Dan ini merupakan keutamaan kedudukan/posisi dalam shaf (jihad), lalu bagaimana dengan orang yang berjihad fi sabilillah dalam tempo berhari-hari, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun?
22. Ar Ribath (bersiap siaga di perbatasan musuh)
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Barangsiapa yang tetap bersiap siaga (diperbatasan musuh) fi sabilillah dalam satu hari satu malam maka baginya pahala seperti puasa satu bulan penuh dengan shalat malamnya. Dan barang siapa yang meninggal dalam keadaan bersiap siaga maka baginya seperti itu juga pahalanya, dan ia diberikan rezeki serta diamankan dari fitnah.” (HR. Muslim).
Yang dimaksud dengan “fitnah” disini adalah siksa kubur.
23. Amal shalih pada sepuluh Dzulhijjah
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Tidak ada hari dimana amal shalih dalam sepuluh (Dzulhijjah) lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari lainnya.” Para shahabat bertanya: Wahai Rasulullah, juga tidak jihad di jalan Allah? Beliau menjawab: Juga tidak jihad di jalan Allah, kecuali orang yang mengeluarkan dengan harta dan jiwanya sementara ia tidak kembali sedkitpun.” (HR. Bukhari).
24.Mengulang-ulangi beberapa surat Al-Qur’an
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Surat al-Ikhlash sama dengan sepertiga al-qur’an dan surat al-Falaq sama dengan seperempat al-Qur’an.” (HR. ath-Thabarani dan dishahihkan olah Albani).
25. Berdzikir yang pahalanya berlipat ganda dan hal ini banyak (macamnya)
Diantaranya bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika keluar dari (rumah isterinya) Juwairiyah Ummul Mu’minin Radhiyallahu ‘anha disaat pagi hari ketika beliau shalat subuh sedang dia berada di tempat shalatnya. Kemudian Rasulullah pulang setelah shalat dhuha sementara Ummul mu’minin sedang duduk (di tempat shalatnya), seraya beliau bertanya: “Masihkah engkau dalam keadaan yang tatkala aku tinggalkan?” Ummul mu’minin menjawab: Ya, benar. Lalu beliau bersabda:
“Aku telah mengucapkan empat kalimat tiga kali setelahmu seandainya kalimat-kalimat itu ditimbang dengan apa yang kamu ucapkan mulai hari ini pasti (kalimat-kalimat itu) akan lebih berat, yaitu: “Subhaanallahi wa bihamdihi ‘adada khalqihi waridhaanafsihi wazinata’arsihi wamidaada kalimaatihi: maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Yang menghitung ciptaan-Nya, Yang ridha dengan Dzat-Nya, berat ‘arsi-Nya dan tinta kalimat-kalimat-Nya.” (HR. Muslim).
Dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘anhu berkata: nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam melihatku dan aku sedang menggerakkan bibirku lalu beliau bertanya: “Apa yang kamu ucapkan wahai Abu Umamah? Saya menjawab: Saya berdzikir dan menyebut Allah. Kemudian (beliau mengajariku) lalu bersabda:
“Maukah kamu aku tunjukkan kepada yang lebih banyak (pahalanya) dalam berdzikir kepada Allah di siang hari dan malam hari? Maka ucapkanlah: “Walhamdulillahi mil amaa ahshaa kitaabahu, walhamdulillahi ‘adada kulla syay in, walhamdulillahi mil a kulla syay in: segala puji bagi Allah Yang Menghitung apa yang diciptakan-Nya, segala puji bagi-Nya sepenuh apa yang diciptakan-Nya, segala puji bagi-Nya yang Menghitung apa yang (terdapat) dalam langit dan bumi, segala puji bagi-Nya Yang menghitung apa yang (termaktub) dalam kitab-Nya, segala puji bagi-Nya sepenuh apa yang (termaktub) dalam kitab-Nya, segala puji bagi-Nya Yang Menghitung segala sesuatu, dan segala puji bagi-Nya sepenuh segala sesuatu.”
“Dan hendaklah kamu bertasbih kepada Allah seperti itu” Lalu beliau meneruskan sabdanya: “Pelajarilah (do’a-do’a ini) dan ajarilah orang-orang setelahmu.” (HR. ath-Thabarani dan dishahihkan oleh Albani).
26. Istighfar yang berlipat ganda
Berdasarkan sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Barangsiapa yang memintakan ampunan bagi orang-orang mu’minin maupun mu’minah Allah akan menulis dari seperti mu’minin maupun mu’minah sebagai satu kebajikan.” (HR. ath-Thabarani dan dishahihkan oleh Albani).
27. Melaksanakan kepentingan manusia
Berdasarkan sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Sesungguhnya bila aku berjalan dengan saudaraku muslim untuk memenuhi suatu hajatnya lebih saya cintai daripada saya beri’tikaf di masjid selama satu bulan.” (HR. Ibnu Abi Dun-yaa dan dihasankan oleh Albani).
28. Perbuatan-perbuatan yang pahalanya senantiasa mengalir sampai setelah mati
Yaitu yang dijelaskan dalam hadits Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Ada empat macam pahala yang selalu mengucur (walaupun) setelah meninggal: “Seseorang yang selalu siap siaga (di perbatasan musuh) di jalan Allah, seseorang yang mengajarkan suatu ilmu maka pahalanya akan selalu mengucur selama ilmu itu diamalkan, seseorang yang memberi shadaqah maka pahalanya akan selalu mengucur (kepadanya) selama (shadaqah tersebut) dipergunakan dan seorang ayah yang meninggalkan anak yang shalih yang mendo’akan kepadanya.” (HR. Ahmad dan Thabrani).
29. Mempergunakan waktu
Hendaknya seorang muslim menggunakan waktunya dengan ketaatan (kepada Allah). Seperti membaca al-Qur’an, berdzikir, ibadah, mendengarkan kaset-kaset yang bermanfaat agar waktunya tidak sia-sia belaka agar ia tidak dilalaikan dimana saat itu tidak bermanfaat lagi kelalaian, seperti yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Dua nikmat yang (sering) dilupakan oleh kebanyakan orang, yaitu: kesehatan dan kekosongan (waktu).” (HR. Bukhari).
Allah-lah yang Maha Memberikan taufiq kepada kita semua agar umur kita dipanjangkan oleh-Nya dalam kebaikan. Dan dapat mempergunakan kesempatan-kesempatan yang berlipat ganda (pahalanya) dimana kebanyakan orang melalaikannya.
Diketik ulang oleh Rudi Elprian dari buletin Jeddah Dakwah Center
COPAS

Minggu, 17 Januari 2016

PARADIGM CHANGE

The paradigm change of institution from asset administrator into asset manager has also created a challenge for institution as a regulator in state asset management demanded to improve and undertake harmonization of regulations in state asset management, mainly in state asset management, mainly in completion of Draft Act of State Asset Management and determination of Government Regulation No. 6 of 2006 to be the foundation of new paradigm of state asset management.

Less understanding and discipline of Asset Users in state asset management that cause the data of state-owned assets in Ministries/Agencies unreliable have also led Institution to continuously conducted development, enhancement of awareness and partnership with the stakeholders, as well as applied sanctions stipulated in regulations.

Furthermore, implementation of the planning of state-owned asset needs and application of accountancy based on accrual in 2015.

VISION, MISSION, STRATEGY

vision:
to be professional and accountable institution in charge of managing state asset for the greatest interest of the people.

mission:
1. optimizing government revenue, advancing efficiency in the government expenditure, and improving effectiveness of state asset management.
2. safeguarding physical, administrative, and legal aspect of state asset.
3. increasing governance and added value of government investment management.
4. conducting state asset valuation to convey a value which is fair and dependable as a reference for various purposes of valuation.
5. managing state claims in effective, efficient, transparent, and accountable manner.
6. upholding auction in effective, efficient, transparent, accountable, fair, and competitive manner as a trade instrument that accommodates the public's interest.

strategy:
1. developing and refining regulations in the field of management of state asset, state assets valuation, state claims and auction service.
2. administering state assets, state claims, and auction service.

Rabu, 06 Januari 2016

GUIDE TOURIST

 Hello, everyone
Congratulations of your luckiness already to choose us, Lion Company, as your guide. I’d like to introduce myself, my name is Sela. I am as your guard.

Now, I will tell you about our trip schedule, for tomorrow we will visit the Science Center, Jurong Bird Park, and enjoy a cool evening walk by the lake in Chinesse garden. Then, in Monday we will visit haw par villa, Trade centre and Sentosa Island. Last day, in Tuesday we will visit Orchard road, Chinatown, little India and Changi Alley for Shopping. You can buy handicrafts and other thing there.

Those are our schedule, and for tomorrow please assemble in this room at 07:30 a.m. don’t be late. Now you can take a rest in your room. Have a nice rest and enjoy our hotel.

See you….


Neville: Hi, my name is Neville. Do you speak English?

Naufal: Hi, I am Naufal. Yes I do. What can I do for you Neville?

Neville: I am sorry, I need a partner to go around and do you want to me my guide?

Naufal: Yes. I know this place very well, so I think there will no problem if I accompany you while explaining many things of this beautiful tour destination.

Neville: Thank you so much. I need you only for today, so how much should I pay?

Naufal: Oh I see. You just have to spend five hundred thousand rupiah..

Neville: No problem. Give me your best Naufal.

Naufal: Sure I will do my best.


Andita : Hello, excuse me, I am Andita. Do you speak English? (Halo permisi, saya Andita. Apakah kamu dapat berbicara bahasa Inggris?)

Budi : Yes, I do. I’m Budi. What can I do for you, Andita? (Iya. Saya Budi. Apa yang dapat saya lakukan untuk kamu, Andita?)

Andita : I am sorry for interrupt you. I am a tourist from Indonesia. I want to go around and I think I need a partner. Do you want to be my guide? (Maaf mengganggu. Saya turis dari Indonesia. Saya ingin pergi keliling disini dan membutuhkan teman. Apakah kamu dapat menjadi pemandu saya?)

Budi : Yes, of course. I know this place very well. There’s no problem if I accompany you while explaining many things of this beautiful place. (Ya, tentu. Aku tau tempat ini sangat baik. Tidak masalah jika saya menemanimu sambil menjelaskan banyak hal di tempat indah ini)

Andita : That’s cool. Thank you so much. I need a guide only for a day, so how much should I pay? (Baiklah. Terima kasih. Aku hanya butuh pemandu hari ini, jadi berapa yang harus saya bayar?)

Budi : You just have to spend one dollar (Kamu cukup membayar satu dollar)

Andita : Okay, no problem. Please give me your best, Budi. (Oke, tidak masalah. Tolong berikan yang terbaik, Budi)

Budi : Sure, I will do my best (Pasti, saya akan memberikan yang terbaik).

Andita : Thanks. So, what place that we are going to start? (Terima kasih. Jadi, kita akan memulai dari mana)

Budi : An hour later, we will arrive at Raffles’ Landing Site. Have you ever heard about this place? (Satu jam nanti kita akan tiba di Raffles’ Landing Site. Apakah kamu pernah mendengar tentang tempat tersebut?)

Andita : No, tell me (Tidak, beritau aku)

Budi : The Raffles’ Landing Site is the location where tradition holds that Sir Stamford Raffles landed in on January 29th 1819, which lasted ten days. During this period, he concluded the firest treaty with the local rules (Raffles’ Landing Site adalah tempat dimana Tuan Stamford Raffles tiba pada 29 Januari 1819 selama 10 hari. Selama masa itu, ia membuat beberapa perjanjian yang disesuaikan dengan peraturan lokal

Andita : What a great story. I can’t wait to see it. (Cerita yang bagus. Aku tidak sabar untuk melihatnya)

(Source: EF, blog, ctc)

DARI PENJUAL GORENGAN MENJADI GUBERNUR

Kemajuan suatu bangsa karena pendidikannya. Bila pendidikannya bagus, bangsa tersebut mengalami kemajuan.
Untuk mencapai pendidikan formal, beberapa anak masih mengalami kendala. Diantaranya biaya yang cukup mahal.
Sekolah banyak menawarkan programnya dengan biaya yang melambung. Namun, ada juga sekolah yang menawarkan biaya terjangkau.
Ada kisah Asep Penjual Gorengan.

Ada seorang anak SD yang tinggal bersama neneknya. Setiap berangkat sekolah, ia berjualan gorengan. Ia tidak maul berjualan. Untuk membantu sehari-hari.

Suatu ketika, Asep sedang menyampaikan ceramahnya dengan bahasa yang sistematis dan jelas. Para hadirin terpesona dengan penjelasan Asep yang sederhana dan mudah dipahami. Ada seorang wanita yang matanya sembab. Ia bersyukur karena Asep dikaruniai ilmu agama dan dipercaya masyarakat.

Setelah SMA ia mendaftar di IPB. Karena keterbatasan biaya ia tidak mengambilnya. Kemudian ia mencari beasiswa. Ada universitas Arab Saudi Cabang Asia Tenggara membuka beasiswa. Ia mendaftar. Pada hari pengumuman ia menjadi salah satu yang dinyatakan lolos beasiswa.

Alhamdulillah, Asep berhasil menyelesaikan pendidikannya. Kemudian aktif sebagai dai dan politik. Ia sekarang menjadi Gubernur Jawa Barat.