Indonesia adalah negara yang
mempunyai kekayaan alam yang melimpah baik di darat dan di laut. Luas wilayah teritorialnya sekitar 5 juta km2.
Sekitar 1,9 juta km2 berupa daratan sedangkan 3,1 juta km2 berupa lautan.
Kekayaan darat ada banyak hutan, kebun, pertanian, peternakan, dan lain-lain.
Kekayaan laut yang terdiri dari ikan, terumbu karang, tumbuhan laut, dan hewan
laut lainnya. Dari Sabang sampai Merauke kekayaan alam Indonesia terbentang
luas.
Indonesia
memiliki penduduk dengan jumlah 240 juta jiwa, kurang lebih sama dengan jumlah
penduduk seluruh negara Eropa yang tergabung dalam Uni Eropa. Berdasarkan
jumlah penduduk, Indonesia berada pada urutan keempat terbesar di dunia setelah
RRC, India dan Amerika Serikat. Dengan luas yang begitu besar tentu potensi
kekayaan alamnya juga banyak dan beragam.
Luas hutan yang tersisa menurut
Bank Dunia sekitar 94.432.000 ha pada tahun 2010. Sekitar 31,065,846 ha di
antaranya adalah hutan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Untuk mempertahankan
agar lestari dengan siklus 20 tahun, maka setiap tahun cukup 5 persen
tanamannya yang diambil. Dengan begitu nilai ekonomis hutan Indonesia bisa
sangat tinggi tiap tahunnya.
Namun begitu, hutan dirusak,
dibakar, dan dijarah oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Saat ini lebih dari
separuh hutan Indonesia telah rusak oleh illegal logging. Harga kayu yang legal
pun telah dimainkan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab dengan transfer
pricing untuk menghemat pajak.
Indonesia juga memiliki kekayaan laut yang besar. Indonesia memiliki wilayah laut seluas 5,8 juta km² dengan panjang garis pantai 81.000 km. Sekitar 7% (6,4 juta ton/tahun) dari potensi lestari total ikan laut dunia berasal dari Indonesia. Kurang lebih 24 juta ha perairan laut dangkal Indonesia cocok untuk usaha budidaya laut dengan potensi produksi sekitar 47 juta ton/tahun. Kawasan pesisir yang sesuai untuk usaha budidaya tambak diperkirakan lebih dari 1 juta ha dengan potensi produksi sekitar 4 juta ton/tahun.
Indonesia juga memiliki kekayaan laut yang besar. Indonesia memiliki wilayah laut seluas 5,8 juta km² dengan panjang garis pantai 81.000 km. Sekitar 7% (6,4 juta ton/tahun) dari potensi lestari total ikan laut dunia berasal dari Indonesia. Kurang lebih 24 juta ha perairan laut dangkal Indonesia cocok untuk usaha budidaya laut dengan potensi produksi sekitar 47 juta ton/tahun. Kawasan pesisir yang sesuai untuk usaha budidaya tambak diperkirakan lebih dari 1 juta ha dengan potensi produksi sekitar 4 juta ton/tahun.
Menurut mantan Menteri Kelautan
RI, Rokhmin Dahuri, nilai potensi lestari laut Indonesia baik hayati,
non-hayati maupun wisata besarnya sekitar US$ 82 Miliar atau sekitar Rp. 738
Triliun. Pada Tahun 2010 nilai produksi perikanan tangkap mencapai Rp 61,24
triliun lebih rendah dari target nilai produksi tahun 2010 sebesar Rp 87,275
triliun. Apalagi tahun 2014 hasil produksi meningkat.
Di samping itu Indonesia juga memiliki kekayaan tambang yang cukup besar. Berdasarkan data Indonesia Mining Asosiation, Indonesia menduduki peringkat ke-6 terbesar untuk negara yang kaya akan sumberdaya tambang, dengan potensi dan produksi sebagai berikut: walaupun cadangan batubara Indonesia hanya 0,5% dari cadangan dunia, produksinya menempati posisi ke-6 sebagai produsen dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton. Indonesia juga menduduki peringkat ke-25 sebagai negara dengan potensi minyak terbesar yaitu sebesar 4,3 miliar barel yang terbukti dan 3,7 miliar barel potensial. Selain itu Indonesia termasuk peringkat ke-13 negara dengan cadangan gas alam. Indonesia menduduki 13 terbesar dunia sebesar 92,9 triliun kaki kubik. Produksinya menduduki peringkat ke-8 dengan tingkat produksi sebesar 7,2 triliun kaki kubik dan menduduki peringkat ke-2 sebagai negara pengekspor LNG terbesar sebesar 29,6 bcf.
Cadangan emas Indonesia berkisar 2,3% dari cadangan emas dunia dan menduduki peringkat ke-7 yang memiliki potensi emas terbesar di dunia dengan produksi menduduki peringkat ke-6 di dunia sekitar 6,7%. Peringkat ke-5 untuk cadangan timah terbesar di dunia sebesar 8,1% dari cadangan timah dunia dan peringkat ke-2 dari sisi produksi sebesar 26% dari jumlah produksi dunia. Peringkat ke-7 untuk cadangan tembaga dunia sekitar 4,1%. Produksinya menduduki peringkat ke-2 sebesar 10,4% dari produksi dunia. Peringkat ke-8 cadangan nikel dunia (cadangan nikel Indonesia sekitar 2,9% dari cadangan nikel dunia), dengan produksi menduduki peringkat ke-4 dunia sebesar 8,6%.
Dari bidang energi, lndonesia memiliki beragam sumber daya energi baik yang tidak bisa diperbarui seperti minyak bumi, gas, dan batubara, maupun yang bisa terus diperbarui seperti energi panas bumi. Komponen minyak, gas dan batubara saja sudah menghasilkan 6 juta setara barel oil perhari. Belum lagi energi terbarukan panas bumi sebesar 40 persen dari total yang ada di dunia dikuasai Indonesia. Itu hampir setara dengan 28 ribu megawatt. Di bidang pertambangan, terutama emas seperti yang dikelola PT Freeport atau PT Newmont kita lakukan melalui perhitungan dengan taksiran dari setoran pajak mereka. Ini bila kita percaya kebenaran nilai pajak PT Freeport yang Rp 6 triliun pertahun, dan ini baru 20 persen dari nett profit—itu artinya nett profit-nya adalah Rp 30 triliun pertahun. Sumber lain menyebut produksi emas di Freeport adalah sekitar 200 ton emas murni per hari. Dengan demikian secara kasar—bersama perusahaan tambang mineral logam lainnya, yakni emas/Newmont juga timah, bauksit, besin juga kapur, pasir, dan lain-lain—nett profit sektor pertambangan adalah minimal Rp 50 triliun pertahun.
Indonesia juga memiliki kekayaan laut
yang besar. Indonesia memiliki wilayah laut seluas 5,8 juta km2
dengan panjang garis pantai 81.000 km. Sekitar 7% (6,4 juta ton/tahun) dari
potensi lestari total ikan laut dunia berasal dari Indonesia. Kurang-lebih 24
juta ha perairan laut dangkal Indonesia cocok untuk usaha budidaya laut dengan
potensi produksi sekitar 47 juta ton/tahun. Kawasan pesisir yang sesuai untuk
usaha budidaya tambak diperkirakan lebih dari 1 juta ha dengan potensi produksi
sekitar 4 juta ton/tahun.
Kekayaan Tambang Indonesia
Berdasarkan data Indonesia Mining
Asosiation, Indonesia menduduki peringkat ke-6 terbesar untuk negara yang kaya
akan sumberdaya tambang, dengan potensi dan produksi sebagai berikut:
●
Walaupun cadangan batubara Indonesia hanya 0,5% dari cadangan dunia,
produksinya menempati posisi ke-6 sebagai produsen dengan jumlah produksi
mencapai 246 juta ton.
●
Peringkat ke-25 sebagai negara dengan potensi minyak terbesar yaitu sebesar 4,3
miliar barel yang terbukti dan 3,7 miliar barel potensial.
●
Peringkat ke-13 negara dengan cadangan gas alam. Indonesia menduduki 13
terbesar dunia sebesar 92,9 triliun kaki kubik. Produksinya menduduki peringkat
ke-8 dengan tingkat produksi sebesar 7,2 triliun kaki kubik dan menduduki
peringkat ke-2 sebagai negara pengekspor LNG terbesar sebesar 29,6 bcf.
●
Cadangan emas Indonesia berkisar 2,3% dari cadangan emas dunia dan menduduki
peringkat ke-7 yang memiliki potensi emas terbesar di dunia dengan produksi
menduduki peringkat ke-6 di dunia sekitar 6,7%.
●
Peringkat ke-5 untuk cadangan timah terbesar di dunia sebesar 8,1% dari
cadangan timah dunia dan peringkat ke-2 dari sisi produksi sebesar 26% dari
jumlah produksi dunia.
●
Peringkat ke-7 untuk cadangan tembaga dunia sekitar 4,1%. Produksinya menduduki
peringkat ke-2 sebesar 10,4% dari produksi dunia.
●
Peringkat ke-8 cadangan nikel dunia (cadangan nikel Indonesia sekitar 2,9% dari
cadangan nikel dunia), dengan produksi menduduki peringkat ke-4 dunia sebesar
8,6% (Sumber: http://www.hpli.org/tambang.php).
Kekayaan Energi Indonesia
lndonesia memiliki beragam sumberdaya
energi baik yang tidak bisa diperbarui seperti minyak bumi, gas, dan batubara,
maupun yang bisa terus diperbarui seperti energi panas bumi. Komponen minyak,
gas dan batubara saja sudah menghasilkan 6 juta setara barel oil perhari. Belum
lagi energi terbarukan panas bumi sebesar 40 persen dari total yang ada di
dunia dikuasai Indonesia. Itu hampir setara dengan 28 ribu megawatt. Sebagai
perbandingan, seluruh listrik yang ada di Indonesia sebesar 29 ribu megawatt.
Sumberdaya minyak bumi Indonesia
diperkirakan mencapai 73 miliar barel. Yang sudah dikeluarkan sejak zaman
Belanda hingga sekarang mencapai 23 miliar barel. Diyakini cadangan minyak
masih banyak di bumi Indonesia, meski itu perlu dibuktikan lebih lanjut (Http://www.ima-api.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar