Jumat, 28 Maret 2014

MAUKAH ANDA MENJADI “DIVERGENT”?



“Divergent” artinya berbeda. Berbeda dari orang kebanyakan. Kebanyakan orang makan nasi, tetapi anda makan umbi. Kebanyakan orang bekerja untuk menuntut uang, tetapi anda bekerja untuk belajar.

Ada film yang menarik untuk menceritakan sisi lain “divergent”. Film aksi ini berjudul “Divergent”. Ada Lima jenis orang menurut karakteristik mereka masing-masing (faksi). Kelima jenis kategori tersebut adalah Candor (jujur), Erudite (genius), Amity (suka damai), Dauntless (pemberani) dan Abnegation (penolong tanpa pamrih). "Divergent" adalah kategori yang tidak termasuk ke dalam kelima jenis kategori karakteristik tersebut karena memiliki berbagai macam kepribadian yang menonjol dalam dirinya. 

Sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan dua orang anak. Anak mereka telah dewasa. Mereka harus memilih faksi apa yang akan ia tentukan. Tris yang diperankan oleh Shailene Woodley memilih faksi Dauntless, sedangkan kakaknya memilih Erudite. Orang tua Tris berpesan untuk menjaga rahasia identitas dirinya sebagai seorang Divergent.

Tris mengalami berbagai masalah. Tris harus berjuang agar bisa diterima di golongan Dauntless. Dia berusaha supaya lulus dalam tes keberanian yang mengancam nyawanya dengan melakukan terjun dari atas gedung dan juga dilempari pisau.

Ia bertemu Four diperankan oleh Theo James, ternyata juga seorang Divergent. Tris pun berusaha tetap bertahan hidup di tengah persaingan dan permainan politik untuk menyingkirkan para Divergent yang dianggap berbahaya.

Faksi Dauntless adalah faksi yang paling kuat yang dikendalikan oleh orang yang dapat mengontrol pikiran anggotanya. Mereka meneror faksi lain, membunuh, dan menyebar kebencian terhadap faksi yang lemah.

Tris dan four harus rela melawan anggota Dauntless sendiri. Mereka mencari sumber pengendalian pikiran. Mereka berjuang tiada henti. Meskipun Tris harus kehilangan orang tuanya, ia berhasil mengalahkan orang yang mengendalikan pikiran faksi Dauntless.

Berdasarkan kisah film tadi, kita dapat menarik kesimpulan bahwa dalam hidup kita mempunyai berbagai pilihan. Pilihan apapun akan mempunyai resiko. Tidak memilih juga mempunyai resiko. Kalau kita sudah menentukan pilihan, kita akan diberi tantangan hidup. Seberapa kuat kita menjalani hidup ini? Hanya diri kita masing-masing yang tahu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar